Sabtu, 18 Juli 2009

KAKI BESAR - HATI BESAR

Waktu itu hari begitu panas. Tampaknya setiap orang mencari pelepas dahaga, sehingga toko es krim merupakan pilihan yang tepat. Seorang gadis kecil, memegang uangnya erat-erat, memasuki toko itu. Sebelum dia sempat mengucapkan sepatah kata pun, pegawai toko dengan galak menghardiknya untuk segera keluar dan membaca tanda yang terpasang di pintu, dan memintanya untuk tidak memasuki toko sebelum dia memakai sepatu. Perlahan-lahan dia keluar, dan seorang pria bertubuh besar mengikutinya keluar dari toko.

Pria bertubuh besar itu melihat gadis kecil tadi berdiri di depan pintu toko dan membaca tulisan yang berbunyi: “TIDAK MEMAKAI SEPATU DILARANG MASUK” Air mata mulai mengalir di kedua pipinya saat dia berbalik dan mulai berjalan meninggalkan toko itu. Lalu tiba-tiba pria besar tadi memanggilnya. Sambil duduk di pinggir jalan, dia melepas sepatunya yang berukuran dua belas, dan meletakkannya di depan gadis kecil tadi dan berkata,

“Pakailah sepatu saya. Meskipun kamu akan sulit untuk berjalan dengan memakai sepatu ini, tetapi kalau kamu seret kakimu, kamu akan mendapat es krim cone yang kamu inginkan.”

Lalu dia mengangkat gadis kecil itu dan memasukkan kedua kakinya ke dalam sepatunya.

“Santai saja,” katanya lagi, “saya sudah lelah mengajaknya berjalan-jalan, dan rasanya nyaman sekali duduk-duduk disini dan menikmati es krim saya.”

Mata gadis kecil yang bersinar itu sangat menakjubkan saat dia menyeret langkahnya kembali ke toko itu dan memesan es krim cone­-nya.

Pria itu bertubuh besar, memang benar. Perut besar, sepatu besar, tetapi di atas semua itu, dia memiliki hati yang besar pula.


Sumber: A 4th Chiken Soup for the Soul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar