Sabtu, 18 Juli 2009

JIKA YESUS ANAK ALLAH, MENGAPA IA MENYEBUT DIRI-NYA "ANAK MANUSIA"?

Walaupun mungkin terdengar bertentangan, sebenarnya tidak ada pertentangan dalam judul itu. Jika dikaji lebih lanjut dalam Alkitab, sebutan 'Anak Manusia' mempunyai makna yang luas.

Pertama-tama, bahkan ketika sebutan 'Anak Manusia' menunjuk pada kemanusiaan Yesus, itu bukan suatu penyangkalan terhadap Ketuhanan-Nya. Dengan menjadi seorang manusia, Yesus tidak berhenti menjadi Tuhan. Penjelmaan Kristus tidaklah mengakibatkan keilahian-Nya berkurang, tetapi sisi kemanusiaannya ditampilkan. Yesus secara tegas menyatakan dirinya sebagai Tuhan dalam berbagai kesempatan (Matius 16:16,17; Yohanes 8:58; 10:30). Selain keberadaan-Nya yang ilahi, Yesus juga adalah manusia (lihat Filipi 2:6-8). Yesus 100 % Allah dan 100% manusia. Kedua hakekat ini menyatu dalam satu pribadi. Sebagai Allah yang berinkarnasi, ia memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah: Kekekalan (Yoh 8;58; 17:5), Mahahadir (Mat 18:20), Mahatahu (Mat 16:21; Luk 6:8), Mahakuasa (Mat 28:20; Mrk 5:11-15). Ia juga melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah yaitu pengampunan (Mrk 2:1-12), kehidupan (Yoh 5:21), kebangkitan (Yoh 11:43), penghakiman (Yoh 5:22). Ia juga diberi nama-nama dan gelar-gelar keAllahan yaitu Anak Allah (Yoh 1:1; 20:28; Ibr 1:8), Raja diatas segala Raja dan Tuhan di atas segala tuhan (Why 19:6). Sebagai manusia, Ia mempunyai tubuh manusia (Luk 2:52; Yoh 8:40), Ia mempunyai jiwa dan roh manusia (Mat 26:38; Luk 23:46), Ia mempunyai sifat-sifat seorang manusia (Mat 4:2; Yoh 19:28; Yoh 4:6; Mat 9:36; Yoh 11:35), Ia diberi nama-nama manusia (Mat 8:20; Luk 19:10; Mat 24:27; I Tim 2:5).

Lebih lanjut, Kitab Suci mengungkapkan bahwa Yesus tidak pernah menyangkal keilahian-Nya dengan menyatakan dirinya sebagai Anak Manusia. Istilah anak Manusia justru sebenarnya digunakan dalam Alkitab dalam konteks keilahian Kristus. Sebagai contoh, Alkitab mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosa (Yesaya 43:25; Markus 2:7). Tetapi, sebagai 'Anak Manusia', Yesus mempunyai kuasa untuk menghapus dosa, Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa (Matius 9:6; Markus 2:10; Lukas 5:24). Juga, bahwa Kristus akan kembali ke bumi sebagai Anak "Manusia" dengan kemuliaan di atas awan-awan untuk memerintah diatas bumi (Matius 26:63-64). Dalam bagian ini, Yesus menunjuk pada Daniel 7:13 dimana Mesias digambarkan sebagai "Yang Lanjut Usianya," suatu istilah yang digunakan menunjukkan ke-Tuhanan-Nya (lihat juga Daniel 7:9).

Juga ketika Yesus ditanya oleh imam agung apakah Ia adalah 'Anak Allah' (Matius 26:63), Ia menjawab dengan tegas bahwa Ia adalah 'Anak Manusia' yang akan datang dengan kuasa dan kemuliaan yang agung Ayat 64). Ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri menggunakan istilah 'Anak Manusia' untuk menyatakan keilahian-Nya sebagai Anak Tuhan.

Akhirnya, istilah 'Anak Manusia' juga menekankan siapakah Yesus dalam hubungan dengan penjelmaan dan karya keselamatanNya. Di dalam Perjanjian Lama (Imamat 25:25-26, 48-49; Ruth 2:20), kaum kerabat (yang berhubungan secara darah) selalu berperan sebagai 'penebus saudara' dari anggota keluarga yang membutuhkan penebusan dari penjara. Yesus menjadi saudara kita 'berdasarkan darah' (yaitu dengan Ia menjelma menjadi manusia) sehingga Ia dapat menjadi Penebus & menyelamatkan ’saudara’-Nya (baca: kita) dari dosa. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar